PMM Bhaktiku Negeri Kelompok 33 Gelombang 9 yang sedang
MOREART-MOREIT– Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) sangat membantu para mahasiswa untuk melatih jiwa sosialisasi dan melakukan kegiatan positif bersama masyarakat. Tujuan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Tim PMM UMM Bhaktiku Negeri gelombang 9 kelompok 33 yang beranggotakan Salsabila Saffana Putri, Zahra Zharifa Hariyanto, Calista Putri Ramadhania, Muhamad Affan Giffari, Ahmad Maulidy Firmansyah dengan didampingi oleh dosen pembimbing lapang (DPL) Abdus Salam S.Sos., M.Si. sukses melangsungkan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan ini berlangsung pada 18 Juli sampai 19 Agustus 2024 di Panti Asuhan Mawaddah Warohmah, Jl. Warinoi III, Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Dengan tim PMM UMM gelombang 9 kelompok 33 mengusung tema kegiatan ‘Pengembangan Kapasitas Public Speaking Anak’ di bidang komunikasi.
Kegiatan PMM dengan judul “Strategi Pengembangan Kapasitas Public Speaking Anak di Panti Asuhan Mawaddah Warohmah” bertempatkan di Panti Asuhan Mawaddah Warrahmah Bunulrejo, kota Malang yang sudah berdiri sejak tahun 1997 ini. Panti asuhan ini merawat dan mendidik anak-anak yatim piatu serta anak-anak terlantar. Panti asuhan Mawaddah Warohmah memenuhi kebutuhan anak-anak yang dirawatnya mulai dari makanan hingga sekolahnya. Namun, panti asuhan ini sedikit mengeluhkan tentang kegiatan yang dirasa membosankan atau monoton bagi anak-anak di luar jam sekolah. Dengan jumlah sekitar 25 anak di panti ini diharapkan mampu meningkatkan semangat belajar juga kemampuan anak dalam melakukan pendekatan tertentu melalui kegiatan baru yang kami buat. Walaupun dengan segala keterbatasan yang ada diharapkan dengan perkembangan era digital saat ini, membuat atau mengembangkan suatu terobosan dapat dilatih dengan mudah melalui kegiatan peningkatan kreatifitas dan kualitas tersebut.
Kelompok PMM UMM gelombang 9 kelompok 33 memutuskan untuk memilih anak-anak di Panti Asuhan Mawaddah Warohmah khususnya yang sedang berada di bangku SD, SMP/MTs, dan SMA/SMK yang diharapkan mampu mengubah stigma sosial yang cenderung memandang mereka dengan sebelah mata melalui kemampuan pemahaman public speaking yang mereka miliki
Baca juga: Mengabadikan Keindahan Sunset Sembari Menonton Tari Kecak di Uluwatu Bali.
Public speaking adalah seni atau keterampilan dalam menyampaikan pesan atau presentasi di depan audiens secara langsung. Kegiatan ini memiliki peran penting dalam berbagai konteks, termasuk budaya, agama, dan politik. Public speaking bertujuan untuk menyampaikan informasi, menghibur, atau mempengaruhi pendengar.
Tidak hanya kegiatan di Panti Asuhan namun kita mengadakan kegiatan di Desa tepatnya RT 04 RW 14, Bunulrejo. Kelompok 33 juga melaksanakan kegiatan lomba 17 Agustus sebagai bentuk memperingati hari kemerdekaan serta rasa syukur dan cinta kita kepada Tanah Air Indonesia. Dengan banyaknya lomba yang diadakan membuat kita belajar tentang bagaimana fokus terhadap satu tujuan dan tentunya belajar berbicara yang lantang, tertara, dan tentunya berani. Selain bersama RT 04 RW 14, kita juga melaksanakan lomba kemerdekaan di TK Muslimat NU 13 dengan memberi materi public speaking untuk anak-anak yang masih berumur sekitar enam tahun, dengan belajar berbicara, menghitung, dan juga bernyanyi. Menunjukan keberanian berbicara merupakan salah satu tujuan dari public speaking sendiri.
“Saya bersyukur dengan adanya program PMM ini, bisa membantu proses belajar tentang public speaking pada anak-anak di Panti Asuhan Mawaddah Warohmah. Saya harap anak-anak disini dapat berkomunikasi dengan baik di lingkungan panti maupun di luar lingkungan panti.” Ujar Farida Islamiyah selaku Kepala Panti Asuhan Mawaddah Warohmah.
Harapan kami dengan adanya kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dapat memberikan manfaat bagi perkembangan anak-anak di panti asuhan untuk mendapatkan kesempatan yang sama dalam mengasah kemampuan di bidang komunikasi.