Seniman Jalanan SEIKIL di Kayutangan

MOREART-MOREIT – Jalanan seringkali berkaitan dengan keberadaan pedagang kaki lima, kepadatan kendaraan, dan suasana yang cenderung ramai. Perlu kita akui bahwa jalanan memiliki potensi yang lebih luas daripada sekadar itu. Komunitas Seniman Kaki Lima (SEIKIL) perlu memahami dengan kreativitasnya menjadikan jalanan sebagai ajang ekspresi diri melalui seni lukis.

Dengan memilih jalanan sebagai tempat untuk berkreasi, komunitas ini memberikan sebuah pernyataan bahwa seni tidak hanya terbatas pada galeri atau ruang tertutup, melainkan dapat menghadirkan di tengah-tengah kehidupan sehari-hari, bahkan di tempat-tempat yang mungkin kita anggap tidak konvensional. Hal tersebut menyesuaikan dengan namanya, lokasinya dapat kita jumpai di depan toko batik dan di area pedestrian Kajoetangan Malang.

Banyak lukisan berjajar dengan berbagai tema yang berbeda. Tujuan dari komunitas SEIKIL adalah melestarikan kesenian di Malang. Karena saat ini sudah jarang menjumpai, “Apalagi anak-anak muda kurang mengetahui tentang seni seperti ini,” ujar Hasan Alex anggota komunitas SEIKIL .

“Di sini masyarakat dapat melihat secara langsung proses melukis. Biasanya kalau malam saya ngelukis live, tapi karena sekarang kayutangan mulai rame pedagang, jadi saya kesusahan,” sambungnya.

Karya lukis komunitas ini menawarkan dengan harga yang menyesuaikan tingkat kesulitan dan makna dari lukisan tersebut. Sebuah lukisan memiliki nilai jual yang tinggi karena memiliki makna dan pesan yang mendalam.

Tak jarang, lukisan dijual dengan harga yang cukup mahal, karena melihat dari kesulitan dan makna yang disampaikan. Oleh karena itu, semakin karya tersebut memiliki filosofi yang mendalam, harga jualnya pun akan semakin mahal.

Seni dapat digunakan sebagai media yang efektif untuk menyampaikan nilai-nilai kebudayaan kepada masyarakat. Adanya Komunitas SEIKIL, masyarakat tidak hanya dapat mengenal seni tetapi juga dapat memberikan apresiasi terhadap suatu karya. Selain itu, dengan mengetahui berbagai karya seni di Indonesia, masyarakat diharapkan untuk lebih menghargai keberagaman kebudayaan.

Meskipun komunitas ini lebih berfokus pada aliran realisme, mereka juga menerima pesanan untuk melukis dengan aliran lainnya. Hal itu dapat terlihat pada lukisan yang berjajar di tempat tersebut. Contohnya lukisan pemandangan, karikatur, kaligrafi, lukisan potret bangunan Kajoetangan, bunga, kucing dan lainnya.

Salah seorang pengunjung, Retno, mengatakan dirinya pertama kali melihat seniman di jalanan yang melukis secara langsung dan hasilnya bagus. “Pertama kali aku melihat seniman yang mereka itu tidak hanya menampilkan karyanya saja, tetapi juga membuat lukisan itu secara langsung dan hasilnya bagus-bagus. Apalagi ini pada jalanan dan itu jarang banget di tempat wisata gini ditemui,” ujarnya.

Komunitas SEIKIL memberikan inspirasi bahwa melukis tidak harus di tempat khusus, tetapi memanfaatkan jalanan dapat menghasilkan karya. Hal tersebut memiliki dampak positif karena masyarakat dapat mengenal secara langsung. Selain itu, masyarakat dapat merasakan kesan tersendiri ketika berjumpa dengan komunitas ini dan dapat menghargai kebudayaan Indonesia.