Mengenal Lukisan Khombow, Warisan Budaya Khas Sentani di Papua

Sumber Foto Lukisan Khombow: Indonesiakaya.com
MALANG, MOREARTMOREIT– Indonesia terkenal dengan negara dengan kaya akan pulau dengan berbagai warisan budaya, salah satunya papua yang memiliki warisan budaya yaitu Lukisan Khombow. Pada 2016, Lukisan kayu Khombow ditetapkan sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda Indonesia dari Papua dengan domain “Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional” dengan nomor registrasi 2016000439.
Lukisan kulit kayu Khombow merupakan karya seni tradisional masyarakat Sentani, Papua. Karya ini memiliki nilai sejarah, budaya, dan filosofi yang kuat, serta telah diwariskan secara turun-temurun sejak zaman nenek moyang.
Asal-Usul dan Fungsi Sakral Lukisan Khombow
Lukisan Khombow telah dikenal sejak zaman nenek moyang masyarakat Sentani. Dahulu, kulit kayu ini berguna sebagai pakaian tradisional oleh perempuan yang telah menikah, dikenal dengan sebutan “malo.” Selain berfungsi sebagai pakaian, Khombow juga memiliki peranan sakral dalam berbagai fase kehidupan manusia Sentani.
Kulit kayu Khombow ini, mereka gunakan untuk beberapa momen penting karena masyarakat papua menganggap kulit kayu Khombow sakral. Berikut penggunaan Kulit kayu Khombow ketika acara, sebagai berikut:
- Kelahiran, Khombow berfungsi sebagai pembungkus bayi baru lahir sebagai simbol perlindungan dan berkat.
- Pernikahan, Perempuan Sentani yang menikah akan mengenakan Khombow sebagai lambang kesucian dan transisi ke kehidupan baru.
- Kematian, Saat seseorang meninggal dunia, Khombow mereka gunakan untuk membungkus jenazah, sebagai bentuk penghormatan terakhir.
Tak hanya visualnya yang indah, Motif motif yang dilukis pada kulit kayu Khombow juga memiliki arti dan makna tersendiri yang dianggap sakral bagi masyarakat sentani. Motif ini khusus dimiliki seorang Ondofolo atau yang biasa disebut dengan pemimpin adat, dan juga Khoselo dan perangkat adat lainnya. Motif-motif tersebut mencerminkan hubungan manusia dengan alam dan roh leluhur.
Lukisan kulit kayu Khombow memiliki beberapa motif yang menjadi pembeda antara pemakainya, sebagai berikut:
- Motif Yoniki, bermakna kekuatan dan perlindungan
- Motif Buaya, melambangkan kewibawaan dan kepemimpinan
Tak hanya itu, Khombow juga menjadi salah satu media tradisional dalam menyampaikan narasi kehidupan, mitos, dan juga sejarah.
Macam-macam motif
Khombow memiliki berbagai macam motif lukisan, yang dalam setiap motifnya mempunyai nilai estetika dan filosofis. Berikut ini macam-macam 12 motif dalam Lukisan Khombow:
- Matahari
- Ular
- Cicak
- Kadal
- Ikan
- Kaki Burung Bangau
- Belut
- Kelelawar
- Tupai Terbang
- Daun-daunan
- Bunga Hutan
- Spiral atau bentuk melingkar
Beberapa fungsi dari motif-motif tersebut, biasanya berhubungan dengan aspek religi dan mitologi. Lukisan Khombow tersebut, juga memiliki hubungan dengan aspek religi dan mitologi seperti lukisan Hu dan Yoniki, dan juga dengan aspek sosial ekonomi, seperti Fouw, Kasindale, Isomo dan Kino.
Teknik Pembuatan Lukisan
Meskipun zaman telah berkembang, dalam pembuatan Lukisan Khombow memiliki teknik yang masih tradisional seperti yang nenek moyang wariskan. Mengolah pohon dengan menggunakan teknik dan alat, seperti Kapak besi untuk menebang pohon, Parang untuk menguliti, dan lempengan besi untuk menumbuk kulit. Kulit yang telah tertumbuk, akan melebar dan menjadi media Lukisan Khombow tersebut.
Baca Juga: Bleach Rilis EP ‘Cursed Life Fades’: Ledakan Kegelapan dan Pemberontakan dari Bandung
Hingga saat ini, masyarakat Sentani khususnya yang bertempat di Kampung Asei Distrik Sentani Timur Kabupaten Jayapura, masih melestarikan Lukisan kayu Khombow. Kini, masyarakat papua menjadikan Lukisan kayu Khombow ini sebagai salah satu cinderamata khas Papua Sentani.