AI dan Masa Depan Desain Grafis: Ancaman atau Sekutu?

sumber gambar (www.bounche.com)
MALANG, MOREARTMOREIT– AI dalam desain grafis kini membawa perubahan besar dalam dunia kreatif. Para desainer tidak lagi sekadar bermain warna dan bentuk, tetapi juga harus menghadapi kecerdasan buatan (AI) yang semakin canggih. Lantas, apa dampaknya terhadap profesi yang selama ini dianggap sebagai ranah eksklusif kreativitas manusia?
Dalam beberapa tahun terakhir, alat berbasis AI seperti Adobe Firefly, Canva AI, hingga Midjourney bermunculan. Teknologi ini langsung merebut perhatian industri kreatif. AI mampu mempercepat pekerjaan seperti mengedit foto, memilih kombinasi warna, hingga membuat desain tipografi.
Menurut Taris Zakira Alam, dosen Desain Komunikasi Visual di Universitas Bakrie, AI memang mengubah alur kerja desainer.
“AI bisa mengotomatiskan tugas-tugas teknis. Ini membuat desainer lebih fokus pada aspek kreatif,” tulisnya dalam Jurnal Cikini.
AI Desain Grafis Antara Ancaman dan Peluang
Tidak semua desainer menyambut perubahan ini dengan tangan terbuka. Sebagian merasa cemas, khawatir AI akan menggeser kreativitas manusia dan meminggirkan profesi desainer grafis.
Namun, bagi desainer muda di era digital, AI justru menjadi alat bantu. Mereka menggunakan teknologi ini untuk menghemat waktu dalam pekerjaan teknis dan lebih banyak bereksperimen dengan ide-ide segar.
Jika dikuasai dengan baik, AI justru dapat memperkaya hasil karya. Teknologi ini mampu mempercepat proses kreatif, tetapi sentuhan akhir tetap membutuhkan kepekaan manusia. AI mungkin pintar, namun tidak memiliki rasa yang hanya bisa dihadirkan oleh tangan manusia.
Melampaui Efisiensi
Selain mempercepat kerja, AI juga memperluas akses ke dunia desain. Kini, siapa saja dapat membuat visual menarik hanya dengan mengetikkan perintah sederhana.
Namun, hal ini sekaligus menantang para profesional untuk menunjukkan nilai tambah mereka. Skill konseptual dan kemampuan bercerita melalui visual tetap menjadi keunggulan yang tidak bisa tergantikan. Membuat poster mungkin bisa dilakukan siapa saja, tetapi membangun narasi visual yang kuat tetap membutuhkan kreativitas manusia.
Masa Depan Dunia Desain
Melihat tren saat ini, pertanyaan penting bukan lagi “Apakah AI akan mengambil alih Desain Grafis ?” melainkan “Bagaimana manusia dan AI bisa berkolaborasi?”
Desainer yang mampu beradaptasi akan tetap relevan. Bahkan, mereka bisa jauh lebih produktif daripada sebelumnya.
Baca Juga: “Kenduri Rupa” Kota Batu, 165 Lukisan yang Menghidupkan Cerita dalam Warna
AI memang mengubah dunia desain grafis. Namun, seperti kamera yang tidak pernah mematikan seni lukis, AI juga tidak akan membunuh kreativitas manusia.
Justru di sanalah seni yang sesungguhnya: beradaptasi dan berkembang.