Dilema Antara Band Merch Fake, dan Bootleg. Apa Perbedaannya?

Sumber foto: Merch Band / @moreartmoreit
MALANG, MOREARTMOREIT – Bagi para kolektor atau penggemar merchandise band, istilah fake merch dan bootleg mungkin sudah tidak asing lagi. Meski sering terdengar, masih banyak yang salah kaprah mengira keduanya adalah hal yang sama. Padahal, fake merch dan bootleg memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Ayo kenali perbedaan Band Merch Fake dan Bootleg.
Mengenal Konsep Bootleg
Banyak orang menganggap bootleg sebagai barang bajakan atau tiruan. Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya tepat. Dalam dunia merchandise, bootleg justru sering menjadi medium ekspresi kreatif yang sah dan unik. Produk bootleg biasanya dibuat dalam jumlah terbatas, dengan desain orisinal, entah melalui ilustrasi handmade atau gambar yang telah dimodifikasi.
Bootleg seringkali menjadi bentuk apresiasi terhadap pop culture, mulai dari musisi, film, event, hingga video game. Bahkan, bootleg merch kini memiliki berbagai variasi berdasarkan inspirasi dan gaya kreatif, di antaranya:
1. Modern Bootleg
Desain original dengan gaya bootleg, terinspirasi dari dari bootleg di tahun 90-an lalu dikemas ulang dengan lebih modern.
Foto: Bootleg My Bloody Valentine / @deadasboot
2. Rap Tee Bootleg
Terinspirasi dari artis dan musisi hip-hop dan rap di Amerika, dan memiliki ciri khas nya tersendiri.
Foto: Rap Tee Eminem Bootleg / grailed.com
3. Parking Lot Bootleg
Kebanyakan dijual di venue konser kecil atau gigs, menggunakan kanvas kaos yang cenderung murah, dan dibandrol dengan harga yang relatif rendah juga.
Foto: Bon Jovi Parking Lot Bootleg / @candu_merch
4. Rap Tee Style Bootleg
Menggunakan style desain yang sama dengan Rap Tee, namun diaplikasikan ke genre selain rap dan hip-hop.
Foto: Pee Wee Gaskins Bootleg / @gssentertainment
Singkatnya, bootleg adalah karya kreatif yang terinspirasi dari merchandise resmi, namun tetap memiliki sentuhan orisinalitas.
Apa Bedanya dengan Fake Merch?
Sedangkan untuk Fake Merch sendiri, adalah karya tiruan untuk menipu para konsumen agar terlihat seperti merch asli atau official, Biasanya dijual dengan kata “merch asli” untuk menarik pelanggan. Ini adalah tindakan pencurian karya yang ilegal dan merugikan banyak pihak, mulai dari musisi, desainer, ilustrator, hingga vendor produksi.
Foto: Fake Merch / @stuffnikstoff
Beberapa pelaku bahkan menggunakan istilah lain seperti replica, reprint, repro, dupe, dan knock-off untuk mengelabui pembeli.
Apapun sebutannya, palsu tetaplah palsu.
Namun, apakah bootleg juga bisa dikatakan ilegal?
Sebenarnya, bootleg sendiri masih menjadi hal yang “abu-abu” di dunia merchandise, banyak pihak mengatakan bahwa bootleg juga termasuk dari bagian pemalsuan merch. Namun ada pihak juga yang mengklaim bahwa bootleg adalah salah satu bentuk kreativitas dari penggemar, untuk hal yang mereka sukai.
Meski begitu, penting untuk diingat bahwa membeli fake merch secara langsung mendukung tindakan pencurian karya. Pendapatan dari penjualan fake merch tidak akan pernah sampai ke tangan band yang kalian dukung. Selain merugikan musisi, tindakan ini juga merugikan ilustrator, desainer, hingga vendor jasa produksi yang terlibat dalam pembuatan merchandise resmi.
Baca Juga: Kecerdasan Buatan (AI) dalam Desain Grafis, Menata Ulang Proses Kreatif
Jika kalian benar-benar ingin mendukung band atau musisi favorit, belilah merchandise resmi dari kanal resmi mereka. Karena bagi banyak band, penjualan merchandise adalah salah satu sumber pemasukan terbesar yang membantu mereka terus berkarya.
Ingat, menggunakan fake merch bukan hanya merugikan, tapi juga tidak akan membuat kalian terlihat keren. Dukung dengan bijak, dan banggalah menggunakan karya-karya orisinal!
Sumber Artikel: @gssentertainment, @stuffnikstoff
Apa yang sering disalahpahami oleh para kolektor atau penggemar merchandise band mengenai fake merch dan bootleg?