Brawijayan Tosan Aji Fest 2025 Tampilkan Lebih dari 300 Keris: Kolaborasi Budaya dan Ilmu Pengetahuan di Universitas Brawijaya

potret festival keris (sumber : dokumen pribadi/moreartmoreit.com)
MALANG, MOREARTMOREIT – Sebagai bentuk pelestarian budaya dan edukasi generasi muda Brawijayan Tosan Aji Fest 2025 resmi digelar di Universitas Brawijaya, Malang. Festival berskala internasional ini menghadirkan lebih dari 300 keris yang dipamerkan selama tiga hari, dari 18 hingga 20 April 2025.
Brawijayan Tosan Aji Fest 2025 Hadirkan Ratusan Keris Kurasi Kementerian Kebudayaan
Sebanyak 30 stan pameran dalam festival ini menampilkan sekitar 300 keris pilihan yang telah terkurasi oleh tim dari Kementerian Kebudayaan. Tiap keris memiliki nilai sejarah, artistik, dan metalurgi yang tinggi.
“Banyak keris yang dipilih melalui proses kurasi oleh tim dari Kementerian Kebudayaan. Ini menjamin kualitas dan nilai historisnya,” jelas Direktur Utama PT Brawijaya Multi Usaha (BMU), Dr. Edi Purwanto, pada Jumat (18/4/2025).
Termasuk keris dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto ikut terpajang pada Brawijayan Tosan Aji Fest.
Baca Juga : Ciri Desain Grafis Minimalis: Gaya Simpel yang Keren Abis
Potret keris milik Presiden RI (sumber: dokumen pribadi/moreartmoreit.com)
Brawijayan Tosan Aji Fest 2025 Perkenalkan Keris dengan Pendekatan Ilmiah
Mengusung semangat edukatif, Brawijayan Tosan Aji Fest memperkenalkan keris dari sudut pandang saintifik. UB ingin mematahkan stigma mistis yang selama ini melekat pada keris, dengan membawanya ke ranah akademis.
“Keris itu mengandung logam dan unsur alam lain yang bisa dikaji secara ilmiah. UB ingin mengangkat budaya berbasis keilmuan,” ungkap Edi.
Edukasi Gen Z Jadi Fokus Utama Brawijayan Tosan Aji Fest 2025
Dengan menggandeng Dinas Pendidikan, festival ini melibatkan pelajar tingkat SMP, SMA, hingga mahasiswa agar mereka lebih mengenal warisan budaya Nusantara.
“Karena itu kami menggandeng Dinas Pendidikan dan berbagai elemen kebudayaan agar misi edukatif ini sampai ke Gen Z,” ujar Edi.
Kampung budaya sekitar kampus seperti Kampung Cempluk juga ikut serta menampilkan seni angklung, perkusi, dan potensi lokal lainnya.
Brawijayan Tosan Aji Fest Dorong Imaji Positif tentang Keris
Selain edukasi, festival ini menjadi ruang kolaborasi para pegiat budaya dari berbagai daerah untuk membangun narasi baru mengenai keris sebagai simbol peradaban, bukan sekadar benda mistis.
“Festival ini juga menjadi wadah komunikasi bagi para pegiat budaya untuk membangun persepsi positif terhadap keris,” tambahnya.
13 Agenda Kegiatan Meriahkan Festival
Sepanjang tiga hari pelaksanaan, Brawijayan Tosan Aji Fest menghadirkan 13 acara utama, termasuk:
- Pameran keris
- Seminar internasional
- Workshop penempaan keris
- Talk show karakter Brawijaya
- Fashion show budaya oleh pelajar dan mahasiswa
Semua kegiatan ini ter rancang untuk memadukan edukasi, seni, dan teknologi dengan nuansa lokal.
Pencanangan Hari Keris Nasional Jadi Harapan dari Brawijayan Tosan Aji Fest 2025
Sebagai bentuk penghormatan terhadap budaya, UB juga mengusulkan pencanangan Hari Keris Nasional kepada Kementerian Kebudayaan. Inisiatif ini memperkuat komitmen pelestarian budaya ke tingkat nasional.
“Brawijayan Tosan Aji Fest mendorong kolaborasi produktif dalam pelestarian dan pengembangan keris sebagai warisan budaya,” ujar Edi.
Perpaduan Budaya dan Inovasi untuk Generasi Muda
Dengan menggabungkan unsur budaya, akademik, dan partisipasi komunitas, Brawijayan Tosan Aji Fest membuktikan bahwa pelestarian budaya dapat dilakukan secara kreatif dan inklusif, serta tetap relevan bagi generasi muda.