Siapa sangka barang temuan bisa menjadi sebuah karya?
MOREART-MOREIT – Dalam rangka merayakan World Collage Day 2024 komunitas pegiat seni kolase, Asri Kolaj, menggelar pameran bertajuk “Apa Yang Bisa Dimaknai Dari Benda Temuan”. Ekspo ini berlangsung di Malang Creative Center (MCC) mulai Sabtu sampai Selasa (11-14/05/2024).
Menariknya, kolase yang dipamerkan tidak hanya potongan gambar yang dirangkai menjadi karya, tetapi juga memamerkan benda-benda temuan tiga dimensi yang diintervensi menjadi karya seni.
Sedikit berbeda, kata Alief Tegar selaku kurator pameran, “Karena kita pakai benda-benda. Basicnya sama dengan kolase yaitu penemuan gambar yang kemudian ditata ulang, ditempel untuk menjadi karya baru,” ungkapnya.
“Nah, di pameran ini juga sebagian besar karyanya menggunakan metode kolase,” ungkapnya lagi.
Ada sekitar 25 karya ditampilkan dalam berbagai macam, termasuk patung, benda temuan, foto atau gambar temuan dan barang bekas yang mempunyai makna tersendiri.
Karya-karya itu merupakan ciptaan dari Asri Kolaj yang sebelumnya mencoba melakukan pencarian untuk menemukan benda temuan. Hal tersebut dilakukan dengan berkolaborasi bersama enam seniman di Malang.
“Setiap benda yang ditemukan pasti punya memori terdahulu. Seniman atau penemunya kemudian mengubah nilai dari yang semula tersingkirkan menjadi punya nilai,” ujar Alif.
Ketika ditanya karya paling menarik, Alief menuturkan jika Patung Kuda adalah karya yang menarik dan punya cerita. Patung Kuda itu awalnya ditemukan di samping Rumah Hantu dekat plaza Kota Batu dengan kondisi yang sudah hancur dua bulan sebelum pameran.
Patung kuda temuan yang di kokohkan kembali dengan kepala sapi karet menjadi karya dan makna baru
Kuda itu dikokohkan kembali oleh mereka dengan membentuk badan dan kepalanya. Tetapi pada akhirnya mereka merasa kesulitan dan hanya memposisikan kudanya dengan berdiri dan mengganti kepalanya menjadi sapi karet.
“Ternyata waktu kami bawa ke tempat pameran, karya ini hancur lagi dalam perjalanan. Jadi karya ini sebenarnya bisa dibilang karya yang spontan,” pungkasnya.
Pameran ini menjadi serangkaian acara di Hari Kolase Sedunia. Dikutip dari akun Instagram @collage.id, selain Malang kegiatan serupa juga diadakan di beberapa kota di Indonesia. Seperti di Solo, Makasar, Nias Selatan, Jakarta, Sidoarjo, Pekalongan, Banyuwangi, Surabaya, Sukabumi, Bekasi, Pontianak, Tanah Datar, Bangil, dan Bali.
Untuk Morpips yang berminat datang ke pameran “Apa Yang Bisa Dimaknai Dari Benda Temuan?” bisa segera merapat ke Malang Creative Center (Galeri Seni) lantai 4. Acara dimulai dari pukul 15.00 sampai 21.00 WIB.