|

Fest for Music Usung Konsep Kolaborasi Musik dan Visual di Kota Malang

fest for music
Talkshow Fest For Music (sumber : istimewa)

MALANG, MOREARTMOREITPerhelatan dunia musik di Kota Malang tidak akan ada habisnya, Fest for Music hadir dengan mengusung tema berbeda dengan mengusung kolaborasi unik antara musik dan visual art. Nantinya, festival musik ini akan digelar di Rooftop Dinoyo Mall, Sabtu (13/9/2025) mendatang.

Visi Utama Fest For Music

Program Director Fest for Music, Adi Cantika menegaskan bahwa festival ini dirancang bukan hanya sekedar hiburan belaka, tetapi juga sebagai wadah yang membawa nilai lebih.

cantika fest for musicProgram Director Fest For Music, adi cantika (sumber : istimewa)

“Visi utama kami sederhana, tapi bermakna yaitu to create valuable event. Tidak hanya sebagai hiburan yang menyenangkan, namun juga punya kebermanfaatan, baik dari penikmat seni dan pelaku industri musik dan seni,” tegas Cantika saat pra-event di Astaloka, Sabtu (30/8/2025).

Fest for Music mengangkat tajuk ‘Terjadi Visual’ sebuah gagasan yang berfokus pada keterkaitan erat antara musik dengan karya visual.

Baca Juga : Debut Album “Passage of Time”, Curahan Hati Firstrate dari Timur Jawa

“Kami ingin tahu sejauh mana musik bisa direspon lewat visual. Apakah sebatas dekorasi dan tampilan, atau bisa lebih jauh menjadi medium eksperimental yang menyampaikan pesan,” jelasnya.

fest for musicPre-event Fest For Music (sumber : istimewa)

Pra Event Fest For Music

Pra event yang digelar di Cafe Astaloka ini juga menampilkan beberapa karya dari kampus-kampus di Kota Malang. Khususnya, karya dari Posko Visual Universitas Negeri Malang (POVI UM) dan Madfest Universitas Brawijaya (UB).

Lebih lanjut, Cantika menambahkan bahwa seluruh aset desain Fest for Music merupakan hasil karya Satuvisual.

“Melalui art exhibition ini kami ingin menyuarakan pesan perlawanan dan ketidakadilan yang terjadi belakangan ini. Beberapa karya bertema kritis,” pungkas Program Director itu.

Selain itu, di pra event ini juga menghadirkan talkshow dengan tiga tema berbeda dan menghadirkan band The Polar Bears. Dimana melalui talkshow ini menjalin kedekatan antara band dan penggemarnya.

“Meski ada barikade secara fisik, kami ingin menghadirkan kedekatan nyata bagi performer dan audiens. Dimana band-band bisa mengobrol santai seolah sedang berbincang seperti biasa,” kata Cantika.

Ia juga berpesan ambil kesempatan yang ada, karena setiap kesempatan tidak datang untuk kedua kalinya. Cantika juga berharap acara ini bisa menjadi acara tahunan dengan menggandeng beberapa stakeholder dengan membuka lapak merchandise dan menggandeng UMKM.

“Nikmatilah setiap momen, karena suara bisa hilang tapi seni akan selalu bicara,” tandasnya.

Nantinya di main event akan dimeriahkan oleh salah satu band anak muda yang berasal dari Yogyakarta, Grrrl Gang dan juga band-band lokal lainnya, termasuk rilisnya album dari The Polar Bears.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *