“Kenduri Rupa” Kota Batu, 165 Lukisan yang Menghidupkan Cerita dalam Warna

Potret Festival Budaya Polowijen (Sumber: Vanny, Moreartmorit)
BATU, MOREARTMOREIT – Kenduri Rupa Kota Batu resmi dibuka pada Minggu (21/4) di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani, di tengah sejuknya udara Kota Batu. Pameran ini menampilkan lebih dari 165 lukisan karya seniman lokal yang berbicara tentang alam, manusia, kehidupan, dan harapan melalui setiap goresan kuas.
Pameran ini berlangsung hingga 27 April. Tidak hanya menjadi ajang pamer karya, Kenduri Rupa juga menjadi ruang apresiasi terhadap imajinasi tanpa batas. Setiap sapuan kuas dan tarikan garis membentuk kisah-kisah yang berbisik kepada para pengunjung.
Kenduri Rupa Kota Batu Merayakan Ragam Gaya dan Ekspresi
Sumber Foto: (Vanny, Moreartmorit)
Sejak melangkah ke dalam ruangan pameran, mata pengunjung langsung diajak berkelana menelusuri beragam gaya artistik. Berbagai lukisan lanskap pegunungan Batu, kabut pagi, dan gemuruh air terjun tampak menghidupkan suasana dengan guratan halus. Sementara itu, karya beraliran ekspresionisme tampil berani, menampilkan warna-warna mencolok yang seolah meneriakkan isi hati perupanya.
Selain lanskap, banyak karya yang mengangkat tema sosial. Potret petani, hiruk-pikuk pasar tradisional, hingga kegelisahan urbanisasi tersaji dalam medium yang sunyi namun penuh makna. Lukisan-lukisan ini mengundang perasaan syukur, nostalgia, hingga renungan mendalam.
Suasana Hangat di Tengah Balutan Seni
Tidak sedikit pengunjung berhenti lama di depan satu lukisan, mencoba menafsirkan pesan tersembunyi di balik kanvas. Beberapa tampak tersenyum kecil, sementara yang lain berdiskusi ringan tentang teknik, makna, maupun cerita di balik warna.
Dalam kesempatan ini, Wali Kota Batu turut hadir untuk meresmikan pameran. Ia mengapresiasi kekayaan ekspresi para seniman, sekaligus menegaskan bahwa Kota Batu bukan hanya kaya akan alam, melainkan juga berlimpah jiwa kreatif dan budaya.
Lukisan sebagai Cermin Kehidupan Kota Batu
Sumber Foto: (Vanny, Moreartmorit)
Melalui Kenduri Rupa, para seniman mengajak masyarakat melihat Kota Batu dari sudut pandang baru. Tidak hanya sebagai kota wisata, melainkan juga sebagai ladang kreativitas yang terus berkembang pesat.
Pameran ini membuka jendela bagi masyarakat untuk menyaksikan potret kehidupan dan harapan melalui karya seni. Seperti yang diungkapkan Elfa, seorang mahasiswa seni rupa, “Di balik tiap warna dan garis, ada jiwa Kota Batu yang hidup.”
Kenduri Rupa Kota Batu: Ruang Terbuka bagi Semua Kalangan
Lebih dari sekadar ruang pameran, Kenduri Rupa menjadi tempat berbagi inspirasi dan mempererat hubungan antar-pelaku seni. Dengan semangat gotong royong, para seniman Kota Batu membuktikan bahwa seni adalah bahasa universal yang mampu menyatukan berbagai lapisan masyarakat.
Baca Juga: The syams rilis single terbaru “Kehidupan Bermuda,” Kisah Kecil dibalik Kerasnya Duniawi.
Bagi siapa pun yang mencintai seni, Kenduri Rupa merupakan undangan terbuka untuk menikmati, memahami, dan merayakan keberagaman ekspresi kreatif yang terus tumbuh di jantung Kota Batu.