Kesenian Wayang Golek yang Sampai Kini Masih Menjadi Tradisi Di Jawa Barat

MOREARTMOREIT– Wayang adalah pertunjukan yang tidak bisa terlepas dari kesenian budaya di Indonesia. Bahkan, UNESCO telah mengakui Wayang Kulit sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2003. Seiring berjalannya waktu, Wayang semakin berkembang dengan berbagai macam bentuknya. Namun, tetap tak menghilangkan esensi dari ciri khas wayang itu sendiri.

(Sumber: http://gubug-wayang.com/)

Wayang Golek menjadi salah satu seni pertunjukan tradisional, boneka tiga dimensi yang terbuat dari kayu. Kesenian ini menceritakan kisah-kisah dari cerita rakyat, dan mitologi. Kerap kali musik mengiringi pertunjukan tradisional ini dengan gamelan dan juga cerita dalam bentuk dialog dan dalang sebagai pemainya. 

Sejarah Wayang Golek

Wayang Golek muncul pada tahun 1583 yang dikenalkan oleh Sunan Kudus, Pasundan di Jawa Barat. Pada awalnya, Wayang Golek dipengaruhi oleh Wayang Kulit yang menggunakan boneka kulit. Namun, seiring berjalannya waktu Wayang Golek menggunakan boneka 3 dimensi untuk membawa kesan yang lebih nyata.

Kesenian oleh Sunan Kudus ia gunakan untuk media dalam sarana penyebaran agama Islam. Sunan Kudus membawa cerita keseharian yang berdekatan dengan ajaran-ajaran agama Islam. 

Peran Masing-masing Dalam Pertunjukan 

Sama seperti saat pertunjukan Wayang Kulit, Dalang menjadi tokoh utama dalam pertunjukan Wayang Golek. Tugas Dalang adalah bertanggung jawab untuk mengendalikan boneka, mengisi suara di setiap karakter, dan juga memberikan cerita. Biasanya, Dalang menggunakan ikatan tali untuk menggerakkan boneka. 

Saat pertunjukan mulai, beberapa pelaku dari pertunjukan juga mengiringi musik dengan gamelan. Selain untuk meramaikan suasana, musik juga memberikan kesan “Dramatis” di setiap scene pada alur cerita yang akan membuat para penonton masuk dalam cerita yang dibawakan oleh Dalang.

Baca Juga: The Milo Kembali Hadirkan Lagu ”Malaikat”

Tokoh Dalam Wayang

Dalam setiap pertunjukannya, Wayang Golek memiliki tokoh pemain yang berbeda-beda di setiap cerita. Tentu saja setiap pewarnaan dan watak juga berbeda, untuk menandai siapa tokoh tersebut. Berikut adalah tokoh dalam pertunjukan Wayang ini:

  1. Yudhistira: adalah pemimpin dari Pandawa yang terkenal karena sifatnya yang bijaksana, dan menjadi simbol dari keadilan dan ketulusan. Yudhistira ini anak dari Pandu dan Dewi Kunti.
  2. Duryodhana: adalah pemimpin dari Kurawa, ia merupakan musuh utama Pandawa dalam cerita “Mahabharata.” Duryodhana memiliki karakter yang ambisius dan penuh dendam.
  3. Buta/Raksasa: adalah karakter raksasa yang menjadi simbol kejahatan seperti Bali(Vali) dalam cerita “Ramayana.” 
  4. Dewa Siwa: merupakan dewa utama dalam Hindu, seperti di kisah “Ramayana” dan “Mahabarata,” yang memiliki simbol pembaruan dan kehancuran. 

Dari keempat tokoh diatas, masih banyak lagi tokoh-tokoh lainnya dalam Pertunjukan Wayang Golek.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *