Uniknya arsitektur Klenteng Kwan Sing Bio
MOREART-MOREIT – Klenteng Kwan Sing Bio di Tuban, Jawa Timur, adalah salah satu bangunan keagamaan terbesar dan paling indah di Asia Tenggara. Klenteng ini merupakan pusat kegiatan keagamaan dan budaya bagi kelompok Tionghoa di daerah tersebut. Berdiri pada tahun 1773 oleh masyarakat Tionghoa perantauan, klenteng ini telah menjadi simbol keberagaman agama dan budaya yang kaya di Indonesia.
Bangunan Klenteng Kwan Sing Bio ini memiliki gaya arsitektur yang khas, mencerminkan campuran budaya Tionghoa dan Jawa. Salah satu keunikan dari Klenteng Kwan Sing Bio terletak pada gerbang masuknya yang dihiasi oleh patung kepiting raksasa.
Keberadaan patung kepiting ini ternyata karena ada kaitannya dengan sejarah Klenteng Kwan Sing Bio yang dibangun di daerah tambak yang banyak memproduksi kepiting
Menurut legenda, pembangunan klenteng ini dimulai ketika seorang pedagang Tionghoa yang bernama Kwee Hoen ingin mempersembahkan sesuatu kepada dewa setelah selamat dari badai laut yang dahsyat. Ia kemudian membangun sebuah kuil kecil di tepi pantai, yang kemudian berkembang menjadi klenteng megah yang kita kenal sekarang.
Bangunan Kelenteng Kwan Sing Bio berada di pinggir Jalan Raya Pantura dan langsung menghadap ke laut. Sehingga kelenteng ini juga memiliki keistimewaan karena menjadi satu-satunya klenteng di Asia Tenggara yang dibangun menghadap ke laut.
Kemegahan arsitektur klenteng
Klenteng Kwan Sing Bio memiliki arsitektur yang megah dan indah. Bangunan ini dikelilingi oleh taman yang rimbun dan dihiasi dengan patung-patung yang menggambarkan mitologi Tiongkok. Pintu gerbang klenteng dihiasi dengan ukiran-ukiran yang rumit, mencerminkan keahlian tukang ukir tradisional dari Tiongkok.
Salah satu patungnya ada di belakang yaitu rumah pemujaan dewa Kwan Kong yang pembangunannya memakan waktu 1,5 tahun dan menghabiskan dana sebesar Rp 2,5 milyar. Namun sayangnya bangunan ini roboh pada tahun 2020 lalu.
Di dalam klenteng, terdapat beberapa ruang ibadah yang dihiasi dengan lukisan-lukisan dan patung dewa-dewa Taoisme, Buddha, dan Konfusianisme. Suasana dalam klenteng sangat khusyuk, dengan warga yang datang untuk berdoa dan menghormati leluhur mereka.
Kelenteng Kwan Sing Bio memiliki bangunan berwarna merah, kuning, dan hijau dengan berbagai hiasan khas Tionghoa seperti naga, lilin, dan lampion. Bagian bangunan klenteng ini terbagi menjadi tiga ruangan di bangunan utamanya. Ruang pertama yang berada di bagian depan digunakan sebagai tempat membakar hio.
Pada ruang kedua yang berada di bagian tengah kerap digunakan sebagai tempat sembahyang dan tempat meletakkan buah-buah persembahan. Sementara pada ruang ketiga yang berada di bagian belakang merupakan tempat arca atau patung Dewa Kwan Kong dan arca lainnya yang dikeramatkan.
Tidak hanya itu, pada halaman belakang area klenteng, pengunjung juga dapat menemukan bangunan megah layaknya istana yang dilengkapi dengan gerbang, kolam, jembatan kelok sembilan, gazebo, dan lain-lain.
Kegiatan Keagamaan dan Budaya Klenteng Kwan Sing Bio menjadi pusat kegiatan keagamaan dan budaya bagi komunitas Tionghoa di Tuban dan sekitarnya. Setiap tahunnya, klenteng ini menjadi saksi dari berbagai perayaan keagamaan dan budaya seperti Imlek, Cap Go Meh, dan perayaan lainnya.
Selain itu, klenteng ini juga menjadi tempat penting bagi perayaan budaya Jawa seperti perayaan Grebeg Sudiro, di mana klenteng dibuka untuk umum dan warga dari berbagai latar belakang budaya datang bersama-sama untuk merayakan keberagaman.
Menjaga Warisan Budaya Klenteng Kwan Sing Bio bukan hanya sekadar bangunan bersejarah, tetapi juga merupakan bagian penting dari warisan budaya Indonesia. Pemerintah dan masyarakat setempat berusaha untuk menjaga dan melestarikan klenteng ini agar tetap menjadi tempat ibadah dan budaya yang berarti bagi generasi mendatang. Melalui upaya pelestarian ini, klenteng ini diharapkan akan terus menjadi simbol harmoni antar agama dan keberagaman budaya di Indonesia.
Nah gimana nih Morpips tertarik berkunjung kesini?
Moreartmoreit adalah Portal Berita berbasis seni dengan informasi mengenai Musik, Kesenian Lokal, Event Kesenian hingga informasi Digital Kreatif yang aktual
©2025 MOREARTMOREIT.COM