Mengenal Lukisan Passura: Warisan Budaya Ukiran Adat Toraja

lukisan passura
Sumber Foto: Kompasiana

MALANG, MOREARTMOREIT – Tana Toraja, Sulawesi Selatan Kabupaten Tana Toraja dikenal sebagai daerah yang kaya akan tradisi dan kebudayaan. Terkenal sebagai “suku seribu budaya”, masyarakat Toraja memiliki berbagai bentuk ekspresi budaya yang terwariskan secara turun-temurun. Salah satu warisan budaya yang masih lestari hingga kini adalah lukisan atau ukiran adat yang dikenal dengan sebutan Passura’.

Passura’: Identitas Visual dalam 

 

Dalam kehidupan masyarakat Toraja, nilai-nilai adat tidak hanya dituturkan secara lisan, tetapi juga dituangkan dalam bentuk visual. Passura’, sebagai bagian dari unsur arsitektur rumah adat (Tongkonan), menjadi media penyampaian simbol dan filosofi kehidupan.

Budaya Toraja terkenal sangat kuat dalam mempertahankan identitasnya. Terlepas dari perubahan zaman, masyarakat tetap menjaga tradisi dan nilai adat yang diwariskan secara turun-temurun. Passura’ menjadi salah satu wujud nyata dari pelestarian tersebut.

Jenis-Jenis Ukiran pada Lukisan Passura dan Maknanya

1. Passura’ Pa’Barre Allo: Simbol Matahari dan Kesatuan

Ukiran ini menampilkan bulatan matahari lengkap dengan pancaran sinarnya. Kata “Barre” berarti lingkaran, sementara “Allo” berarti matahari. Umumnya, ukiran ini terletak di bagian depan dan belakang rumah adat Toraja. Maknanya adalah penghormatan kepada Tuhan serta simbol kesatuan dan kebesaran masyarakat Toraja.

2. Passura’ Pa’Manuk Londong: Keberanian dan Kepemimpinan

Ukiran ini menggambarkan ayam jantan, yang dalam budaya Toraja melambangkan keberanian dan kepemimpinan. Biasanya terletak di bagian depan rumah. Maknanya adalah harapan agar penghuni rumah memiliki keturunan yang berani dan bijaksana dalam menyelesaikan masalah.

3. Passura’ Pa’Tedong: Lambang Kemakmuran

Motif ini menyerupai wajah kerbau. Dalam bahasa Toraja, “Tedong” berarti kerbau yang dianggap bernilai tinggi dan digunakan sebagai alat transaksi, persembahan dalam ritual adat, serta simbol status sosial. Ukraine ini biasanya berada di papan besar di atas rumah atau lumbung, menandakan kemakmuran dan kesejahteraan keluarga.

4. Passura’ Pa’Kadang Pao: Simbol Pencarian

Ukiran ini melambangkan semangat untuk mencari dan menggali sesuatu, baik itu ilmu, penghidupan, maupun makna kehidupan. Filosofinya menunjukkan nilai perjuangan dan kerja keras dalam kehidupan masyarakat Toraja.

5. Passura’ Pa’Tangke Lumu: Representasi Sosial

Ukiran berbentuk lumut ini melambangkan hubungan sosial yang kuat antaranggota masyarakat Toraja. Layaknya lumut yang menyebar dan melekat, ukiran ini menggambarkan solidaritas dan keterikatan komunitas dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: JAMAL Rilis EP Tendangan Kaki Kiri Seekor Remaja, Suara Keras dari Remaja Kota Malang

Menjaga Makna di Tengah Arus Modernisasi Lukisan Passura

Lukisan Passura merupakan sarana edukasi budaya, oleh karena itu, melalui ukiran-ukiran ini, nilai-nilai luhur masyarakat Toraja dapat terus terkenal kepada generasi muda. Juga Keberadaan Passura’ dalam arsitektur, rumah adat, dan karya seni modern menjadi bukti bahwa budaya tradisional dapat beradaptasi tanpa kehilangan makna aslinya. Ukiran ini juga menjadi daya tarik budaya dan wisata yang memperkuat posisi Tana Toraja sebagai daerah dengan kekayaan tradisi yang mendalam.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *