Mengenal Tari Saman: Tarian Tradisional Penuh Makna dari Suku Gayo, Aceh

Sumber Foto: detik.com
MALANG, MOREARTMOREIT – Gerakan cepat dan ritmis, nyanyian penuh semangat, dan kekompakan luar biasa—itulah keindahan Tari Saman, tarian tradisional asal Tanah Gayo, Aceh, yang telah memikat mata dunia.
Tak sekadar hiburan, Tari Saman merupakan media penyampaian pesan moral dan dakwah yang sarat nilai-nilai kebudayaan lokal. Di balik tepukan tangan dan gerak tubuh serempak, tersembunyi makna yang lebih dalam: tentang identitas, persatuan, dan spiritualitas.
Asal-Usul dan Filosofi Tari Saman
Tari Saman merupakan tarian tradisional yang berasal dari Suku Gayo, Aceh, Indonesia. Tarian ini tidak sekadar menjadi hiburan, tetapi juga berfungsi sebagai media dakwah dan penyampaian pesan-pesan moral, spiritual, serta sosial.
Nama “Saman” diambil dari nama seorang ulama besar Aceh, Syekh Saman, yang diyakini sebagai pencipta dan pengembang tari ini. Ia berasal dari Aceh Tenggara dan dikenal sebagai tokoh penyebar Islam di wilayah Gayo. Sebelum dikenal dengan nama Tari Saman, kesenian ini disebut Pok Ane, yakni pertunjukan yang mengandalkan tepukan tangan sambil menyanyi dengan penuh keceriaan.
Makna Simbolik dalam Gerakan dan Formasi
Setiap gerakan dalam Tari Saman memiliki makna yang mendalam. Tarian ini mencerminkan nilai-nilai pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan, dan kebersamaan.
Berbeda dengan tarian lain, Tari Saman tidak memerlukan alat musik. Irama dan ritme dihasilkan dari gerakan tubuh penari, termasuk tepukan tangan, gerakan kepala, dan tubuh yang dilakukan secara serempak dan ritmis. Beberapa gerakan khas dalam Tari Saman seperti Guncang, Kirep, Lingan, Sorang Saring, dan Lengok.
Kombinasi gerakan ini menciptakan pola visual yang harmonis dan memukau penonton.
Struktur Lagu dalam Tari Saman
Sumber Foto: wonderverseindonesia.com
Tari Saman pembawaannya dengan iringan lagu yang juga dinyanyikan langsung oleh para penari. Lagu-lagu tersebut dinyanyikan dalam Bahasa Gayo dan terbagi menjadi lima bagian utama, yaitu:
- Regnum
Pertama bagian pembukaan yang dilakukan oleh satu atau dua orang sebagai tanda dimulainya tarian. - Dering
Kedua semua penari ikut bernyanyi secara bersama sebagai bentuk kekompakan. - Redet
Ketiga lagu pendek yang penari nyanyikan di bagian tengah pertunjukan. - Syek
Keempat lagu dengan nada tinggi dan melengking yang menunjukkan semangat dan klimaks pertunjukan. - Saur
Kelima lagu penutup yang seluruh penari ulang sebagai bentuk refleksi dan kesatuan suara.
Waktu dan Momen Penting Penampilan Tari Saman
Tari Saman biasanya pementasannya pada acara adat, perayaan keagamaan, dan momen penting lainnya, seperti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Di beberapa daerah, tari ini juga menjadi bagian dari upacara penyambutan tamu kehormatan atau festival budaya.
Tari Saman Mendunia
Tari Saman tidak hanya terkenal di Indonesia, tetapi juga telah terpamerkan di berbagai negara seperti Australia, Inggris, dan beberapa negara Eropa lainnya. Namun keunikan gerakan dan kekompakan para penari membuat Tari Saman menjadi ikon budaya Indonesia di mata dunia.
Baca Juga: Makna Lagu “Mangu” Fourtwnty: Cinta Tak Harus Bersatu Jika Keyakinan Tak Lagi Satu
Selanjutnya pada tahun 2011, UNESCO secara resmi menetapkan Tari Saman sebagai Warisan Budaya Takbenda yang Memerlukan Perlindungan Mendesak.
Melestarikan Tari Saman sebagai Identitas Budaya Bangsa
Tari Saman bukan hanya warisan budaya Aceh, tetapi juga representasi dari kekayaan nilai-nilai budaya Indonesia yang sarat makna dan identitas. Namun dengan kekompakan, disiplin, dan estetika tinggi yang tertampilkan dalam setiap pertunjukannya, Tari Saman layak terus kita lestarikan sebagai salah satu kebanggaan bangsa.