Mengenal Tarian Sakral Tor-Tor Sombah Simalungun

tari tor-tor
Sumber Foto: grmaedia.net

MALANG, MOREARTMOREIT – Tari Tor-Tor Sombah merupakan tarian sakral khas masyarakat Batak Simalungun di Sumatera Utara. Tarian ini memiliki nilai spiritual tinggi dan berperan penting dalam berbagai upacara adat.

Sejarah dan Asal Usul Tor-Tor Sombah

Tor-Tor Sombah diperkirakan telah ada sejak zaman Batak purba, sekitar abad ke-13. Awalnya, tarian ini gunanya sebagai persembahan kepada roh leluhur dalam ritual keagamaan. Seiring waktu, penyebaran agama Kristen di wilayah Silindung mempengaruhi perkembangan tarian ini, menjadikannya bagian dari budaya Batak yang lebih luas.

Fungsi dan Makna Tari Tor-Tor

Tarian Tor-Tor Sombah memiliki fungsi utama sebagai bentuk penghormatan dalam berbagai acara adat, seperti:

  • Penyambutan tamu kehormatan
  • Upacara pernikahan
  • Pengangkatan raja
  • Perayaan adat lainnya

Tarian ini juga sebagai media komunikasi spiritual antara manusia dan roh leluhur.

Gerakan dan Jenis Tari Tor-Tor

Selain itu gerakan dalam tarian Tor-Tor Sombah relatif sederhana, memudahkan siapa saja untuk mempelajarinya. Gerakan utamanya meliputi:

  • Gerak Pangurdot: Menggunakan seluruh badan dengan tumpuan pada tumit dan telapak kaki.
  • Gerak Pangeal: Fokus pada gerakan pinggang hingga kepala.
  • Gerak Pandenggal: Mengangkat tangan ke atas sebagai simbol penghormatan.
  • Gerak Siangkupna: Menyatukan kedua tangan di depan dada.
  • Gerak Haunanna: Gerakan tangan yang melambai naik dan turun secara bergantian

Selain itu, terdapat beberapa jenis tarian Tor-Tor berdasarkan fungsinya:

  • Tor-Tor Pangurason: Untuk pembersihan dalam upacara adat.
  • Tor-Tor Sipitu Cawan: Melibatkan tujuh cawan sebagai simbol dalam ritual.
  • Tor-Tor Tunggal Panaluan: Menggambarkan kisah dari tongkat Panaluan yang sakral.

Keunikan dan Ciri Khas Tari Tor-Tor

Selanjutnya beberapa keunikan dari tarian Tor-Tor Sombah antara lain:

  • Media Komunikasi: Tarian ini digunakan untuk menyampaikan pesan atau doa kepada roh leluhur.
  • Irama Musik Gondang: Diiringi oleh musik tradisional Batak seperti gondang, ogung, dan sarune.
  • Prosesi Tua Ni Gondang: Upacara khusus sebelum pertunjukan dimulai, meminta izin kepada roh leluhur.
  • Penggunaan Kain Ulos: Penari mengenakan kain ulos sebagai simbol identitas dan penghormatan.

Baca Juga: UKM KOMMUST Rilis Album Kompilasi Kelima ‘Resonance Route’ sebagai Kolase Karya Mahasiswa

Pelestarian dan Pengakuan

Tor-Tor Sombah telah indonesia tetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 2019. Oleh sebab itu penetapan ini bertujuan untuk melestarikan dan menghargai kekayaan budaya Simalungun.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *