Gedung Regional Chief Economist Center yang sekarang jadi KPPN Malang sumber: malangkota.go.id
MOREART-MOREIT – Ngomong-ngomong soal seni, Kota Malang memiliki jejak peninggalan dari masa kolonia yang tak kalah banyak dari peninggalan kerajaan kunonya. Buktinya di berbagai sudut kota, dapat ditemukan banyak bangunan heritage dengan gaya arsitektur Belanda yang keren.
Salah satu bangunan peninggalan Belanda yang masih beroperasi sampai sekarang adalah Gedung Regional Chief Economist (RCE) Center. Bangunan ini ada di Jalan Merdeka Selatan, Jl. Kauman No. 5, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Gedung ini jadi bagian dari kompleks Kantor Pelayanan dan Perbendaharaan Negara (KPPN) Malang, yang merupakan salah satu unit pelayanan dari Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
Gedung Regional Chief Economist (RCE) Center zaman dulu, sumber: djpb.kemenkeu.go.id
Gedung ini dibangun pada tahun 1936-1937 oleh seorang arsitek Belanda bernama Ir. M.B. Tideman. Dikutip dari malangkota.go.id, lewat gedung ini, Tideman ingin mengekspresikan monumentalitas pedesaan yang cocok dengan situasi Kota Malang waktu itu yang damai dan tenang. Desainnya punya atap tinggi dan warna cerah, mirip rumah pertanian di Saxon pada abad ke-18, yang bikin suasana jadi damai dan asri.
Pada masa kolonial, gedung ini jadi kantor pusat pemerintahan bersama Karesidenan Malang di bawah kepemimpinan R.K.A Bertsch atau kantor besar Oentoek Bostuur. Ada beberapa ruangan dengan fungsi masing-masing, seperti ruang residen, ruang asisten residen, ruang pengadilan, ruang jaksa, dan ruang kas negeri.
Sejak 12 Desember 2018, Gedung RCE Center ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya lewat surat Walikota Malang Nomor 185.45/360/35.73.112/2018. Gedung ini dilindungi oleh Undang-Undang Republik Indonesia No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan Peraturan Daerah Kota Malang No. 1 Tahun 2018 tentang Cagar Budaya. Gedung ini juga diresmikan oleh Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI, pada 18 Januari 2023 sebagai bentuk dukungan kementerian dalam mendorong perekonomian daerah.
Gedung ini sempat rusak parah pada fasadnya akibat agresi militer Belanda I ketika Kolonel Hamidi Rusdi dan para pejuang mencoba membumihanguskan Malang. Meski sudah direnovasi, bentuk asli gedung tetap dipertahankan.
Tak lepas dari cerita sejarah, bangunan ini banyak meninggalkan barang-barang antik bersejarah peninggalan masa kolonial seperti mesin ketik yang tersisa dari tragedi Malang Bumi Hangus pada 31 Juli 1947. Tidak hanya itu barang-barang lain seperti lemari, kursi, meja juga masih tersimpan rapi di dalam gedung.
Gedung RCE Center sekarang jadi wisata cagar budaya dan dibuka untuk umum. Buat kamu yang tertarik dengan destinasi wisata bersejarah, wajib banget mampir ke sini. Kamu bakal disuguhkan dengan nuansa Kota Malang tempo dulu yang bikin nostalgia.
Selain jadi tempat wisata, gedung ini juga bisa dipakai untuk berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pemberdayaan dan kreativitas, seperti pameran, pertunjukan seni, seminar, dan bazar UMKM. Ada beberapa ruangan yang bisa digunakan, seperti aula di lantai satu dan dua, ruang rapat, hingga ruang podcast.
Gedung bekas RCE Center ini buka dari Senin sampai Jumat mulai pukul 09.00-16.00 WIB. Jadi, jangan lupa untuk berkunjung!
Moreartmoreit adalah Portal Berita berbasis seni dengan informasi mengenai Musik, Kesenian Lokal, Event Kesenian hingga informasi Digital Kreatif yang aktual
©2025 MOREARTMOREIT.COM