Jean-Michel Basquiat di studionya sumber kompas.com

MOREART-MOREIT – Jean-Michel Basquiat adalah nama yang dikenal luas di dunia seni. Tapi, siapa sangka ya Morpips perjalanan artistiknya dimulai dari jalanan New York City? Dengan bakat luar biasa dan gaya yang unik, Basquiat mengubah cara kita melihat seni jalanan dan berhasil memikat hati banyak orang di seluruh dunia.

Kehidupan di jalanan New York yang ramai menjadi kanvas pertamanya. Basquiat mulai menandai tembok-tembok kota dengan pesan-pesan grafiti menggunakan nama samaran “SAMO©.”

Dia menulis tentang segala hal, mulai dari konsumsi berlebihan hingga kritik terhadap sistem pendidikan. Grafiti-grafiti ini menarik perhatian banyak orang dan menjadi perbincangan di kalangan seniman dan pemikir kota.

Namun, Basquiat tidak berhenti di situ. Dia ingin lebih. Mengambil langkah besar dari jalanan ke studio, Basquiat mulai melukis di kanvas, membawa serta gaya jalanan yang khas dan energi yang tidak bisa diabaikan.

Pada awal 1980-an, Basquiat mulai memasuki dunia seni rupa yang lebih besar. Lukisan-lukisannya penuh dengan warna cerah, simbol-simbol misterius, dan sering kali menyentuh isu-isu seperti rasisme dan ketidakadilan. 

Gaya artistik Basquiat sangat khas dan mudah dikenali. Dia menggunakan garis-garis kasar, warna-warna cerah, dan komposisi yang tampak tidak teratur untuk menciptakan lukisan yang hidup dan penuh energi. 

Basquiat sering menggabungkan gambar dengan teks, menciptakan lapisan makna yang rumit dalam karyanya. Dia terinspirasi oleh segala sesuatu dari seni Afrika dan sejarah Amerika hingga musik jazz dan hip-hop, yang semuanya terlihat dalam karyanya yang dinamis dan eklektik.

Basquiat sangat cepat menarik perhatian komunitas seni rupa New York. Pameran pertamanya sebagai bagian dari gerakan Neo-Expressionist langsung mendapatkan pengakuan.

Dalam karyanya, ia menggabungkan berbagai elemen budaya, sejarah, dan kritik sosial. Tema-tema seperti rasisme, ketidakadilan, dan eksploitasi sering muncul dalam lukisannya, mencerminkan pengalaman pribadinya dan pandangannya terhadap dunia. Basquiat menjadi semacam jembatan antara dunia seni jalanan yang liar dan dunia galeri yang lebih eksklusif.

Keberanian Basquiat untuk seninya tidak pernah goyah. Dia terus berkarya dengan intensitas yang sama hingga akhir hayatnya. Keberhasilannya sebagai seniman muda kulit hitam di puncak dunia seni yang didominasi oleh kulit putih adalah sebuah pencapaian luar biasa. 

Dia membuka jalan bagi banyak seniman muda lainnya yang datang setelahnya, menunjukkan bahwa seni bisa menjadi alat untuk mengekspresikan identitas dan perjuangan pribadi.

Basquiat mengajarkan kita nih Morpips, bahwa seni tidak harus sempurna atau teratur untuk memiliki dampak besar. Yang terpenting adalah keberanian untuk mengekspresikan diri dengan jujur dan tanpa kompromi. 

Dari grafiti di dinding-dinding kota New York hingga karya-karya yang menghiasi museum-museum terkenal, Jean-Michel Basquiat telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan dalam dunia seni, menunjukkan kepada dunia bahwa dari jalanan pun, seseorang bisa mencapai ketinggian yang luar biasa.

Baca juga: Perbedaan Antara Seni Grafiti dan Seni Mural