Setiap Fading Punya Cerita: Seni Memakai Denim Khas Denimhead

(Foto_ Instagram (@idandenim & @gerrychriss)

Koleksi denim milik akun Instagram@idandenim

MOREART-MOREIT – Ngomong-ngomong soal seni, Morpips udah pernah dengar “Jangan cuci denim biar keren” belum? Atau malahan Morpips pecinta denim?

Yups, gaya berpakaian menggunakan denim menjadi tren fashion yang tidak lekang oleh zaman. Pakaian dengan jenis kain denim seolah selalu memiliki inovasi yang tiada hentinya.

Salah satu budaya yang melekat pada fashion ini adalah membuat denim terlihat memiliki fading, baik itu pakaian bawahan maupun atasan. Penyesuaian denim terhadap bentuk tubuh menghasilkan lipatan yang menjadikannya lebih cepat pudar ketika bergesekan, sehingga menghasilkan fading.

Jadi, tak heran para pecinta denim betah berbulan-bulan memakai denim tanpa mencucinya. Di Indonesia sendiri, budaya ini seolah wajib bagi para pecintanya.

Nah, pecinta denim ini biasa disebut dengan nama Denimhead. Denimhead merupakan istilah yang merujuk pada penggemar dan kolektor denim yang sangat mendalami seluk-beluk kain denim. Terutama dalam konteks pakaian seperti jeans dan jaket denim. Mereka memiliki pengetahuan yang mendalam tentang berbagai merek, jenis, dan proses pembuatan denim. Terlebih lagi, mereka seringkali memiliki koleksi yang luas dari produk-produk denim.

Para denimhead cenderung tertarik pada kualitas dan detail dalam pembuatan denim, seperti jenis benang, metode pewarnaan, dan konstruksi jahitan. Mereka juga sering memperhatikan bagaimana denim tersebut akan mengalami fading atau perubahan warna seiring penggunaan yang intensif, yang merupakan bagian dari daya tarik utama jeans denim.

Selain itu, denimhead juga biasanya terlibat dalam komunitas online dan offline, berbagi pengetahuan, pengalaman, dan koleksi mereka dengan sesama penggemar denim. Mereka bisa terlibat dalam kegiatan seperti meetup, forum online, dan media sosial khusus denim untuk berbagi tips, trik, dan informasi terbaru tentang dunia denim.

Keseluruhan, menjadi denimhead adalah tentang lebih dari sekadar memakai jeans; itu tentang memahami, menghargai, dan menghormati warisan budaya dan sejarah di balik kain denim, serta mengejar keunggulan dalam pengetahuan dan pengalaman pribadi dengan jeans dan produk denim lainnya.

Sejarah Singkat Denimhead

Sejarah denimhead salah satunya ada mulai awal abad ke-20 ketika jeans pertama kali diperkenalkan sebagai pakaian kerja oleh Levi Strauss & Co. Jeans awalnya bertujuan sebagai pakaian tahan lama dan fungsionalitasnya di tempat kerja, terutama oleh para pekerja di pertambangan dan konstruksi di Amerika Serikat. Namun, seiring berjalannya waktu, jeans menjadi populer di kalangan anak muda dan menjadi simbol gaya dan pemberontakan.

Tak hanya itu, kini denim menjadi sebuah budaya berpakaian yang unik dan memiliki kekhasan tersendiri.

Istilah-Istilah Wajib Anak Denim

Di tengah seni berpakaian denim ada istilah-istilah yang ada di antara pecinta denim. Berikut kata-kata tersebut:

  1. Selvedge denim: Jenis denim yang produksinya menggunakan mesin tenun khusus yang menghasilkan pinggiran kain yang lebih padat dan tidak mudah merenggang. Denim selvedge memiliki kualitas lebih tinggi dan menjadi favorit di kalangan denimhead karena karakteristiknya yang unik.
  2. Unsanforized denim: Jenis denim yang belum mengalami proses sanforization, yaitu proses pra-penyejajaran untuk mengurangi penyusutan kain saat dicuci. Denim mentah atau raw denim cenderung memiliki potensi fading yang lebih baik dan membentuk pola fading yang unik seiring penggunaan.
  3. Fading: Perubahan warna pada denim yang terjadi seiring penggunaan dan pencucian, terutama pada bagian-bagian yang sering terkena gesekan atau tekanan. Fading adalah aspek yang tinggi dalam komunitas denimhead karena menceritakan cerita penggunaan dan pengalaman personal dengan jeans.
  4. Whiskers, honeycombs, dan stacks: Istilah-istilah ini mengacu pada pola-pola fading yang umum terjadi pada denim. Whiskers adalah garis-garis yang terbentuk di bagian depan celana jeans, honeycombs adalah pola fading yang muncul di belakang lutut. Stacks adalah lipatan-lipatan yang terbentuk di bagian bawah celana jeans akibat terlalu panjang dan berlipat di atas sepatu.
  5. Vintage: Denimhead seringkali tertarik pada produk denim vintage, yaitu pakaian denim produksi pada masa lampau. Ini bisa menjadi barang-barang langka atau koleksi dari merek-merek terkenal yang telah ada sejak lama, yang memiliki kualitas dan karakter superior.

Seiring waktu, komunitas denimhead terus berkembang dengan munculnya inovasi baru dalam desain, teknologi, dan material denim. Namun, esensi dari menjadi denimhead tetap berpusat pada apresiasi terhadap kualitas, sejarah, dan proses pembuatan kain denim serta keunikan dari setiap produk denim yang mereka miliki.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *