The Milo Kembali Hadirkan Lagu ”Malaikat” dengan Rasa Baru dalam Sentuhan Modern

(Sumber: Spotify)
MOREARTMOREIT– Kabar gembira datang bagi para pecinta musik indie tanah air. Grup band asal Bandung The Milo, kembali menghadirkan lagu legendaris mereka yang berjudul “Malaikat”, namun kali ini dengan nuansa baru dan sentuhan modern. Meski begitu, mereka tetap mempertahankan ruh melankolis yang dulu membuat banyak orang jatuh cinta. Kini, setelah lebih dari 20 tahun berlalu, “Malaikat” lahir kembali untuk menjangkau pendengar lintas generasi.
Lagu ini pertama kali dirilis pada tahun 2003 lewat album Let Me Begin. Dalam rilisan terbarunya, The Milo seakan mengajak kita untuk menengok ke belakang, namun dengan rasa yang lebih segar dan berwarna. Tak hanya itu, rilisan ulang lagu ini juga menjadi momen spesial untuk memperkenalkan Sandi Mardiansyah, yang kini mengisi posisi keyboardis.
Perubahan yang Membawa Warna Baru The Milo
(Sumber: Spotify)
“Tentu kami sangat senang bisa membawakan kembali lagu ‘Malaikat’ dengan versi yang lebih baik,” ungkap Ajie Gergaji, vokalis The Milo, dalam keterangan resminya yang lansiran dari postingan Instagram @nolempatmedia. “Sekaligus, ini bentuk penghormatan kami buat teman-teman yang sudah setia mendukung perjalanan kami dari awal,” ujarnya.
Ajie juga mengaku bangga dengan kehadiran Sandi yang memberi kontribusi besar pada warna musik baru mereka. Di tangan Sandi, nuansa “Malaikat” terasa lebih kaya tanpa menghilangkan sisi dreamy yang selama ini menjadi karakter kuat The Milo. “Semoga para pendengar menyukai versi baru ‘Malaikat’ ini. Kami berharap bisa mengobati kerinduan sekaligus memperkenalkan kembali karya kami kepada generasi muda,” lanjutnya.
Versi Terbaru yang Bisa Dinikmati di Platform Digital
Mulai 4 April 2025, “Malaikat” versi terbaru sudah bisa kita nikmati di berbagai platform musik digital. Aransemen baru yang terasa lebih hidup, dengan semangat baru yang mengalir di antara nada-nadanya, seolah mengajak pendengar untuk tidak sekadar bernostalgia, tetapi juga merasakan cerita yang lebih dalam. Hal ini mempertegas bagaimana musik bisa menjadi ruang dialog antara masa lalu dan masa kini. Selain itu, ini juga menjadi bukti bahwa seni, khususnya musik, terus hidup dan berkembang mengikuti perubahan zaman tanpa kehilangan ruhnya.
Baca Juga: Perdamaian Gallagher Bersaudara dan Reuni Oasis.
Jika kamu pernah tumbuh bersama lagu ini, atau bahkan baru pertama kali mendengarnya, maka ada satu hal yang pasti: “Malaikat” tetap punya tempat di hati, dalam bentuk apapun ia hadir.