Mengenang Titiek Puspa: Maestro Abadi Musik Indonesia

(Source ig: titiekpuspa_official)
MALANG, MOREARTMOREIT — Dunia hiburan tanah air kembali berduka. Titiek Puspa, seniman legendaris Indonesia, tutup usia pada Kamis, 10 April 2025 pukul 16.25 WIB di Rumah Sakit Medistra, Jakarta Selatan.
Lebih dari setengah abad, nama Titiek Puspa menjadi bagian tak terpisahkan dari industri musik dan budaya Indonesia. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam, namun karya-karyanya tetap hidup sebagai gema abadi yang tak lekang oleh waktu.
Sosok Multitalenta dengan Warisan Seni Tanpa Batas
Titiek Puspa Maestro musik indonesia lahir dengan nama lengkap Sudarwati pada 1 November 1937 di Tanjung, Kalimantan Selatan. Dikenal sebagai, penyanyi, pencipta lagu, aktris, hingga tokoh budaya, kontribusinya melampaui sekadar hiburan.
Ia menciptakan lagu-lagu yang menyentuh berbagai lapisan masyarakat—dari anak-anak hingga balada yang menyuarakan kepekaan jiwa perempuan Indonesia. Beberapa karya terkenalnya seperti “Bing”, “Kupu-Kupu Malam”, dan “Marilah Kemari” menjadi bagian dari memori kolektif bangsa.
Ciri khas karya Titiek terletak pada kesederhanaan, kejujuran, dan kedalaman rasa. Dalam wawancaranya bersama CNN Indonesia tahun 2020, ia pernah mengatakan, “Selama napas saya masih ada, saya akan terus berkarya.” Kini, kalimat itu menjelma sebagai pesan abadi bagi generasi penerus.
Sentuhan Personal Seorang Seniman Disiplin
Tak seperti banyak musisi masa kini yang melalui jalur akademik, Titiek Puspa mengasah kemampuannya secara organik—dari panggung ke panggung, sejak remaja. Ia dibimbing langsung oleh maestro musik legendaris Ismail Marzuki.
Kesederhanaan menjadi nafas dalam setiap karyanya, meski hidup di tengah gemerlap panggung hiburan. Lagu “Kupu-Kupu Malam”, misalnya, bukan hanya populer, tapi juga menyuarakan potret sosial dengan empati yang dalam—tanpa menghakimi.
Dalam proses kreatif, Titiek dikenal perfeksionis. Ia turun tangan langsung dalam berbagai aspek produksi: aransemen, kostum, hingga tata panggung. Pada ulang tahunnya yang ke-82 tahun 2019, ia berkata kepada media: “Saya ini cuma mau membagikan rasa. Kalau lagu saya bisa menemani orang lain, itu sudah cukup bagi saya.”
— Liputan6, 2019
Karya karya titik puspa Tak Lekang oleh Waktu
Kepergian Titiek Puspa bukan sekadar kehilangan fisik, melainkan hilangnya seorang penjaga nilai-nilai budaya dan nurani seni Indonesia. Namun seperti seni itu sendiri, semangat dan karya Titiek tetap hidup.
Lagu-lagunya akan terus dinyanyikan, nilai-nilainya terus diwariskan, dan ketulusannya akan selalu dikenang. Ia bukan hanya seorang penyanyi atau pencipta lagu, tapi sosok yang menjadikan seni sebagai jembatan rasa antar manusia.
Baca Juga: Tradisi Seblang Olehsari, Warisan Leluhur Khas Banyuwangi
Selamat Jalan, Ibu Titiek Puspa Sang Maestro Musik Indonesia
Titiek Puspa sang maestro musik adalah simbol kegigihan, keindahan, dan kesederhanaan seorang maestro sejati. Meski raganya telah pergi, cintanya pada seni dan bangsa akan terus mengalun dalam setiap lirik, nada, dan kenangan.
Selamat jalan, Ibu Titiek.
Karyamu akan tetap hidup. Namamu akan tetap abadi