Masjid Agung Al Hidayah Malang

MOREARTMOREITArsitektur masjid di Indonesia memiliki banyak ragam sejarah dan keunikan tersendiri. Gaya arsitektur masjid itu kerap menjadi daya tarik wisata tersendiri karena mengadopsi gaya arsitektur dari luar. Di Malang Jawa Timur ada sebuah masjid yang gaya arsitekturnya mirip dengan Masjid Hagia Sophia di Istanbul Turki.

Masjid itu adalah Masjid Agung Al Hidayah yang terletak di Dusun Donowarih, Desa Karangan, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Arsitektur masjid ini begitu mirip dengan masjid yang menjadi ikon Istanbul Turki.

Masjid Agung Al Hidayah memiliki menara tinggi dan kubah yang cukup besar. Jumlahnya yang banyak, 16 kubah, ditambah corak warna coklat yang mendominasi memberi kesan kemegahan pada masjid ini. Tentunya, membuat masjid ini semakin mirip dengan Hagia Sophia atau juga dikenal Aya Sofya.

Masjid ini memiliki tiga lantai. Lantai pertama digunakan untuk tempat wudhu dan kamar mandi, sementara lantai dua dan tiga digunakan sebagai tempat ibadah Dibangun sejak tahun 2008 silam, dana pembangunan masjid ini sepenuhnya berasal dari masyarakat.

Awalnya pengurus pembangunan masjid ini hanya menginginkan bangunan yang bagus dan unik. Akan tetapi ketika ditunjukkan sebuah lembaran foto yang diambil dari kalender, ternyata foto Hagia Sophia. Dari situ, akhirnya pengurus sepakat untuk membangun masjid yang mirip dengan gambar tersebut.

Awal memasuki Masjid Agung Al hidayah, pengunjung akan disambut dengan ukiran kaligrafi yang banyak menghiasi dinding-dinding masjid sehingga memberikan kesan estetik pada bangunan. Ukiran itu juga terdapat di tempat wudhu serta kamar mandi.

Karena keindahannya itu, masjid ini tak jarang digunakan untuk berfoto bagi para jamaah maupun pengunjung. Bahkan, selain sebagai tempat ibadah Masjid Agung Al Hidayah juga sering digunakan sebagai tempat foto prewedding dan ijab kabul bagi yang ingin menikah.

Dikutip dari detik.com, sekretaris Masjid Agung Al Hidayah Anas Firdaus menjelaskan jika masjid ini sudah melakukan renovasi sebanyak empat kali. “Kalau pendiriannya memang belum jelas, yang jelas masjid ini sudah ada sejak jamannya Belanda. Hingga kini sudah empat kali direnovasi, seperti di tahun 2008 yang memerlukan waktu 10 tahun hingga berdiri seperti ini,” ujarnya saat berbincang dengan detikcom, Selasa (4/5/2021).

Anas mengatakan, arsitek yang merancang desain renovasi Masjid Agung Al Hidayah pada 2008 adalah Thalib. Ia sengaja mendesain Masjid Agung Al Hidayah menyerupai Hagia Sophia. Menurut Anas, Thalib merupakan seniman dan ingin mendesain bangunan masjid yang belum pernah ada di Malang.

“Pak Thalib, kebetulan dia juga seniman, dia ingin membuat masjid yang tidak ada yang menyamai di Malang. Jadi dibuat berbeda, dan Insya Allah masjid ini yang hampir mirip seperti Hagia Sophia,” tutur Anas.

Saat renovasi besar-besaran pada 2008, masjid ini dibongkar total. Awalnya masjid hanya berupa bangunan berdinding anyaman bambu atau besek, lalu mulai direnovasi tahun 1988 lalu. Barulah pada 2008, pengurus memutuskan menggunakan bata pada struktur bangunan masjid.

Proses renovasi dan pembongkaran masjid tidak dilakukan secara langsung, akan tetapi bertahap. Jadi, bagi jamaah masjid ini tetap bisa difungsikan untuk shalat meskipun dalam tahap renovasi.

Dengan renovasi yang memakan waktu 10 tahun, masjid bergaya Turki ini dapat menampung jamaah hingga 700 orang, di tiga dua lantai bangunan masjid. Keindahan bangunan dan struktur bangunan membuat banyak warga sekedar mampir untuk shalat.

Keindahan salah satu masjid agung di Malang ini memiliki sejarah yang cukup panjang dan unik. Hal itu menjadi daya tarik tersendiri sebagai pilihan destinasi wisata Malang.